Postingan

Pengalaman Membaca Buku: Janji.

Gambar
Karya Tere Liye. ... kita selalu bisa memilih, bersabar atau marah. Bersyukur atau ingkar. Bahkan saat situasi ini memang menyakitkan, boleh jadi tetap ada kebaikan di sana. Dan orang-orang yang sabar dan bersyukur akan memilih mengingat hal-hal yang baik dibandingkan yang menyakitkan. Novel Janji karya Tere Liye dengan 488 halaman ini pertama kali diterbitkan oleh PT. Sabak Grip pada Juli 2021. Kisah di dalam novel ini mengajak kita mengenal tiga sekawan bernama Kahar, Baso, dan Hasan yang mendapat tugas dari Buya sebagai hukuman atas kenakalan mereka di sekolah agama Islam. Tugas itu adalah mencari seseorang bernama Bahar yang telah lama kabur tanpa jejak dari sekolah tersebut.  Dari perjalanan mereka bertiga, kita akan mengenal sosok Bahar dan memahami alasan mengapa Buya begitu ingin mencarinya. Novel ini punya alur maju mundur, tapi tenang aja, gak akan bikin kamu bingung saat membacanya kok. Menurutku, alurnya juga seru dan disajikan dengan cara yang menarik. Aku pribadi men...

Pengalaman Membaca Buku: Ronggeng Dukuh Paruk.

Gambar
Karya Ahmad Tohari. ... dalam hidup segala hal mestilah dilakukan pada batas kewajaran. Karena keselamatan berada di tengah antara dua hal yang saling berlawanan. Jadi keselamatan adalah jalan tengah, atau kewajaran atau keberimbangan. Yang kita saksikan akhir-akhir ini adalah kehidupan yang serba tidak wajar, melampaui batas. Dan kehidupan takkan kembali berimbang sebelum dia mengalami akibat ketidakwajaran itu. E, anakku, cucuku, kita sendiri telah ikut-ikutan lupa. Ronggeng Dukuh Paruk merupakan novel trilogi karya Ahmad Tohari yang menggabungkan tiga buku: Catatan Buat Emak , Lintang Kemukus Dini Hari , dan Jantera Bianglala . Dengan total 408 halaman, Ronggeng Dukuh Paruk pertama kali diterbitkan oleh Gramedia pada September 2018. Dalam novel ini, kamu akan diajak mengikuti perjalanan hidup Srintil, seorang ronggeng yang menjadi kebanggaan di Dukuh Paruk, sebuah wilayah yang digambarkan tertinggal, kumuh, dan bodoh. Srintil adalah perempuan yang dianggap milik semua orang. Lewa...

Pengalaman Membaca Buku: Sambal & Ranjang.

Gambar
 Karya Tenni Purwanti. Kita melawan dominasi laki-laki bukan untuk mengubahnya menjadi dominasi perempuan, tetapi untuk membuat lelaki dan perempuan di posisi setara sebagai sesama manusia. Baik laki-laki maupun perepuan tidak boleh melakukan kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap laki-laki dan perempuan lain.    Sambal & Ranjang merupakan kumpulan 16 cerpen karya Tenni Purwanti. Buku setebal 176 halaman ini pertama kali diterbitkan oleh Gramedia pada Oktober 2020. Keenam belas cerpen di dalamnya mengangkat isu-isu yang kerap dialami perempuan serta mengkritisi budaya patriarki yang masih mengakar kuat di sekitar kita. Tak hanya itu, buku ini juga menyoroti pentingnya kesehatan mental sekaligus memperlihatkan bagaimana masyarakat kita kerap mengabaikannya. Di dalamnya, pembaca juga akan menemukan kritik terhadap pelaku korupsi dan tindak pelecehan seksual. Sesuai dengan judulnya, buku ini pedas —menggigit, tajam, namun tetap menggugah. Buku ini memiliki label 17+

Pengalaman Membaca Buku: Perempuan di Titik Nol.

Gambar
Karya Nawal el-Saadawi. Betapapun juga suksesnya seorang pelacur, dia tidak pernah dapat mengenal semua lelaki. Akan tetapi, semua lelaki yang saya kenal, tiap orang di antara mereka, telah mengobarkan dalam diri saya hanya satu hasrat saja: untuk mengangkat tangan saya dan menghantamkannya ke muka mereka. Novel Emra’a ‘Inda Nuqtat as-Sifr merupakan karya Nawal el-Saadawi (seorang dokter, novelis, dan aktivis feminis) yang diterbitkan pada tahun 1975. Novel ini mengangkat kisah perjuangan seorang perempuan bernama Firdaus dalam melawan ketidakadilan dan penindasan patriarki di tengah masyarakat Mesir. Karya ini sempat ditolak oleh beberapa penerbit di Mesir karena isinya dianggap kontroversial. Dalam perjalanannya sebagai pengarang feminis, Saadawi diberhentikan dari jabatannya sebagai Direktur Pendidikan Kesehatan dan Pemimpin Redaksi Majalah Health karena aktivitasnya dianggap tidak menguntungkan oleh pemerintah. Akhirnya, Emra’a ‘Inda Nuqtat as-Sifr diterbitkan di Lebanon pada tah...

Pengalaman Membaca Buku: Lelaki Tua dan Laut.

Gambar
 Karya Ernest Hemingway. "Banyak nelayan yang terampil dan beberapa yang betul-betul baik. Tetapi hanya kau yang demikian di sini."  "Terima kasih. Kau membuatku bahagia. Moga-moga tidak akan ada ikan yang besar yang akan membuktikan bahwa anggapan kita keliru." "Tidak akan ada ikan yang mampu berbuat begitu selama kau masih sekuat apa yang kau katakan sendiri." "Barangkali aku tidak lagi kuat seperti anggapanku sendiri. Tetapi aku mengetahui akal dan punya keteguhan hati."

Dermaga.

Kamu bilang hadirku membawa banyak tawa dan membuat mimpimu menjadi nyata. Padahal aku tahu betul, jejak kenangan dan pandanganku terhadap dunia selalu membuatmu terluka.  Bibir hatimu terkatup rapat, menahan bisingnya tangisan karena terlatih untuk memendam semua sesak yang terasa. Sayang sekali, kamu tidak pandai mengendalikan maupun menyembunyikannya. Aku pun tidak bisa selalu memakluminya, karena dahulu kala hatiku dibuat perkasa di tengah badai ujung dunia — di mana tidak ada cinta yang aku kenali di sana. Kamu melayang terlalu tinggi bersama cinta yang gagal aku pahami kesekian kalinya. Kini, deburan ombak terdengar lebih riuh daripada debaran yang aku punya. Obrolan tentang indahnya cinta yang telah kita rajut di tengah geramnya dunia, kini terasa asing di telinga. Cia, Yogyakarta, 21 Juli 2024.

Kiamat.

Pemerintah baru saja mengirimkan sebuah berita duka massal melalui pesan teks. Katanya malam ini kiamat akan mengambil alih kuasa di dunia. Jarum jam menunjuk pukul empat dini hari. Rembesan isak tangis manusia mulai terdengar di seluruh kota.  Aku genggam erat botol terakhirku sembari menatap luasnya laut yang akan berkontribusi memakan nyawaku malam ini. Ramalan tetang kiamat ini telah digaungkan sejak sebulan yang lalu. Banyak manusia berusaha menutup pintu dunia dengan meraung dalam doa agar malaikat maut tidak menampakan diri di hadapan mereka. Aku perhatikan kanan kiriku, melihat bagaimana dunia dan seisinya yang lapuk akan diluluhlantahkan oleh takdir yang tidak bisa diubah, bahkan oleh penyihir terkuat di dunia.  Semua sudah bersiap menyambut hari ini, kecuali aku . Dengan sisa waktu yang ada, apakah aku masih bisa menggali harta karun yang terkubur di setapak ladang gersang yang kutemukan di kamar Ibu? Apakah masih ada waktu untuk mengambil nektar bunga tidur yang men...